SMTI Banda Aceh – Rapat Kerja SMK SMTI Banda Aceh Tahun Anggaran 2022 hari kedua dilaksanakan pada Sabtu, 12 Februari 2022 di Ruang Aula Gedung A. SMK SMTI Banda Aceh mendatangkan Aswar, Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja dari Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh serta Arafah, Penyuluh Perindustrian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh untuk menjadi narasumber.

Dimoderatori oleh M. Kasir, Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri dan Alumni SMK SMTI Banda Aceh, dua narasumber ini memaparkan berbagai hal terkait tantangan dan permasalahan angkatan kerja di Aceh. Keduanya sepakat bahwa forum raker seperti yang dilaksanakan SMK SMTI Banda Aceh memberi dampak positif dalam penyusunan program kerja terkait penyiapan SDM menengah di Aceh.

Arafah dalam penyampaian materinya, salah satunya memaparkan tentang pembinaan industry kecil menengah (IKM) yang dilaksanakan pada tahun 2021. Di antaranya adalah pelatihan digital marketing. Menurutnya, pelatihan ini punya manfaat besar bagi IKM di Aceh. Para pelaku IKM diajarkan untuk memasarkan produk industrinya secara daring. Peserta pelatihan juga dibekali kemampuan untuk menarik konsumen dari pemasaran secara online ini.

Selain itu, ia juga memaparkan proses pembuatan sertifikat merek produk bagi pelaku IKM peserta pelatihan yang diadakan oleh Disperindag Aceh. “Disperindag memfasilitasi para pelaku IKM untuk mendaftarkan merekproduknyasecara gratis. Di tahun 2021, ada 174 IKM yang difasilitasi merek gratis. Itu untuk 23 kabupaten/kota. Jadi, kami menyurati dinas-dinas di kabupaten/kota untuk mengirimkan 3 hingga 10 binaannya yang belum punya sertifikat merek untuk kami fasilitasi gratis di provinsi.”

Sesi berikutnya, Aswar memaparkan bahwa tingkat pengangguran di Aceh berjumlah 6,59 persen dari total penduduk 5,2 juta jiwa. Ironisnya, angka terbesar justru disumbang oleh lulusan SMK dengan persentase sebanyak 10,55. “Tapi, saya yakin SMTI tidak termasuk di dalamnya,” ujar Aswar.

Berdasarkan data dari BPS tahun 2021, Aswar menambahkan bahwa Aceh berada di urutan 10 secara nasional. Sedangkan rata-rata Sumatera, Aceh berada di urutan 4. Dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Kota Lhokseumawe menduduki posisi 1 dengan angka pengangguran tertinggi yaitu 11,16 persen. Sementara Bener Meriah dengan angka 1,24 persen, menduduki posisi paling rendah angka penganggurannya.

Selain itu, Aswar sedikit menyinggung realita, beberapa SMK di Aceh tidak melihat kebutuhan pasar kerja dalam penyiapan lulusannya. Kondisi ini menjadi keprihatinan bersama. Lantas, dia mengajak para pemangku kepentingan untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan ini, sehingga lulusan SMK bisa mendapatkan peluang kerja dengan bekal yang diperoleh selama pendidikan.

Setelah sesi dua Pejabat Pemerintah Provinsi Aceh tersebut selesai, raker dilanjutkan dengan Evaluasi Kegiatan Tahun 2021 dan Rencana Aksi Kegiatan Tahun Anggaran 2022 internal SMK SMTI Banda Aceh. Diawali dengan Azhari, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran, yang memaparkan hasil evaluasi dan rancangan kegiatan yang meliputi pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), program penanganan khusus, evaluasi hasil belajar siswa, ujian kompetensi, dan berbagai hal lainnya di bagian pendidikan.

Setelah break siang, raker dilanjutkan oleh M. Kasir, Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri dan Alumni yang memaparkan berbagai hal terkait sosialisasi dan promosi program SMK SMTI Banda Aceh, MoU kerja sama dengan dunia usaha/ dunia industry (DUDI) mitra sekolah, dan data alumni yang sudah ditempatkan di perusahaan-perusahaan, berwira usaha, serta melanjutkan pendidikan.

Agenda raker dilanjutkan dengan pemaparan seputar kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB), organisasi siswa intra sekolah (OSIS), kegiatan ekstrakurikuler, kedisiplinan siswa, prestasi akademik/ non akademik siswa, dan seputar aksi bimbingan konseling yang pada tahun anggaran 2022 ini digabung ke dalam Bidang Kesiswaan. Pemaparan ini disampaikan oleh Safruddin, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan.

Sesi selanjutnya yaitu pemaparan dari Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Laboratorium, Abdurrahman dan diakhiri dengan pemaparan dari Kepala Lembaga Sertifikasi P1 SMK SMTI Banda Aceh, Diana Fitri.

Pemaparan-pemaparan dari pemangku jabatan di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh ini berakhir pada sore hari dan dimoderatori oleh M. Suherlan, Kepala Urusan Program dan Evaluasi, sekaligus merangkap sebagai Sekretaris Kegiatan Rapat Kerja Tahun 2022. Raker hari kedua juga diakhir dengan sesi foto bersama seluruh pegawai. Sementara raker pada hari ketiga, selain pemaparan hasil evaluasi kegiatan tahun 2021 dan juga rancangan kegiatan di tahun anggaran 2022, panitia menyerahkan ucapan terima kasih kepada 10 pegawai SMK SMTI Banda Aceh yang telah dan akan memasuki masa purna bakti. Mereka adalah (1) Husaini, Mantan Kepala SMK SMTI Banda Aceh, (2) Hariyanto, Mantan Kepala SMK SMTI Banda Aceh, (3) Rasna Nurdin, Guru, (4) M. Kasir, (5) T. Adli, Guru, (6) M. Jamal, Guru, (7) Mukhlis Yusuf, Guru, (8) Irawati,  Guru, (9) Hermanto, Guru, dan (10) Alm. Maimun Nur, Guru.(HM)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *