E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan proses sosialisasi budaya cinta lingkungan yang dilakukan oleh PCL diawali dengan sosialisasi sekaligus membangun komitmen bersama warga sekolah untuk penerapan budaya cinta lingkungan. Selanjutnya dibentuk tim 7 yang terdiri atas unsur pembina dari guru/tenaga kependidikan, unsur ketua, sekretaris, dan anggota dari siswa. Ke-7 ini menjalankan peran masing-masing dan saling berkolaborasi satu sama lain demi tercapainya tujuan PCL itu sendiri.

Hadirnya PCL di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh telah terbukti memberikan dampak positif dan mampu memperbaiki kualitas kebersihan lingkungan SMK SMTI Banda Aceh, sehingga SMK SMTI Banda Aceh mampu memperoleh beberapa penghargaan di bidang lingkungan. Predikat tertinggi yang diraih adalah Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesi pada tahun 2018 lalu. Berkat dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dinas DLHK3 Kota Banda Aceh dan LSM pemerhati lingkungan, proses sosialisasi dan internalisasi budaya cinta lingkungan ke sekolah-sekolah lain berjalan dengan cepat dan hasilnya inovasi ini telah diterapkan di 7 sekolah di Kota Banda Aceh. Dalam kurun waktu tahun 2016-2018, budaya ini telah berhasil disosialisasikan oleh PCL dan diterapkan di 10 sekolah di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2019, budaya ini telah berhasil diterapkan di 21 sekolah di Kota Banda Aceh, yang terdiri dari 7 SD/MI, 6 SMP/MTs, 5 SMA/MA, 3 SMK. Hal ini berdampak sangat baik untuk sekolah-sekolah binaan, dibuktikan dengan perolehan predikat sekolah adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan) tingkat Kota Banda Aceh, tingkat Provinsi Aceh, dan tingkat Nasional.

Yang terakhir, peran PCL sangat besar dalam meningkatkan budaya cinta lingkungan terhadap warga sekolah SD/ sederajat, SMP/ sederajat, dan SMA/ sederajat, bahkan terhadap masyarakat umum dan lingkup pemerintahan, baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Hal ini dikarenakan keberadaan PCLmemberikan pelajaran kepada semua pihak bahwa tanggung jawab terhadap kebersihan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab tenaga kebersihan, pemerhati lingkungan, dan pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita semua.

Penerapan budaya cinta lingkungan yang disosialisasikan oleh PCLdi sekolah diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi pelajar sebagai generasi bangsa agar memiliki tanggungjawab besar terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Implementasi budaya ini juga akan memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan lingkungan sekolah sehingga mampu meningkatnya rasa nyaman bagi warga sekolah. Kegiatan sosialisasi budaya cinta lingkungan oleh PCLke berbagai sekolah secara luas perlu didukung oleh semua pihak sehingga ke depan akan semakin banyak sekolah yang menerapkan budaya cinta lingkungan ini. Selain itu, organisasi siswa PCL tidak hanya membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan, tetapi juga mampu memotivasi anggotanya untuk berprestasi di segala bidang termasuk bidang akademik.(SYR)

Daftar Pustaka

Arifningtias, N. E. 2022. Implementasi Pembelajaran PAI dalam Kegiatan Adiwiyata Sebagai Pengoptimalan Cinta Lingkungan pada Siswa MTsN 6 Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

Dwiyanto, B. M. 2011. Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Penguatan Sinergi dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 12 No. 2.

Fadhilah, N., & Mukhlis, A. M. A. 2021. Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, Vol. 22 No. 1.

Febriyani, R., Darsono, D., & Sudarmanto, R. G. 2014. Model Interaksi Sosial Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan Nilai Kepribadian Siswa. Jurnal Studi Sosial/Journal of Social Studies, Vol. 2 No. 2.

Hartono, T. 2013. Budaya Kerja Berwawasan Cinta Lingkungan pada Pengikut Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah Kepulauan Meranti. An-Nida’, Vol. 38 No. 1.

Hendra, Y. 2016. Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan Sampah. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, Vol. 7 No. 1.

Lusty, C., & Maisayaroh, K. 2012. Peran Warga Sekolah Dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal Menajemen Pendidikan, Vol. 25 No. 5.

Maulana, R. M., & Hidayah, K. 2020. Program Adiwiyata Membentuk Perilaku Cinta Lingkungan Warga SMPN 2 Colomadu. Buletin Literasi Budaya Sekolah, Vol. 2 No. 1.

Maulidin, I., Komala, W., Ikhsan, M., Qadafi, A. M., & Juarsa, R. P. 2017. Eco Smart: Kumpulan Pengetahuan Cinta Lingkungan Coboy. PT Penerbit IPB Press.

Purwanto, N. 2018. Perilaku Sadar Lingkungan Pemukim Bantaran Sungai Jelai, Kabupaten Sukamara. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Vol. 14 No. 1.

Suci, Y. T. 2018. Menelaah Teori Vygotsky dan Interdepedensi Sosial Sebagai Landasan Teori dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Sekolah Dasar. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 3 No. 1.

Suharwati, S. I., & Rahman, A. M. 2018. Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Melalui Outdoor Study.

Suwanto, I., Mayasari, D., & Dhari, N. W. 2021. Analisis Peran Teman Sebaya dalam Pengambilan Keputusan Karier. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 11 No. 2.

Tamara, R. M. 2016. Peranan Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi Gea, Vol. 16 No. 1.

Yohanes, R. S. 2010. Teori Vygotsky dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. Widya Warta: Majalah Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, Vol. 34 No. 02.

Yusuf, M. H. D. 2013. Pesan Budaya Cinta Lingkungan dalam Film The Mirror Never Lies (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *