SMK SMTI Banda Aceh – Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dengan kehadiran Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sebagai pengibar bendera, baik di tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan/atau nasional. Dalam sejarahnya pembentukan Paskibraka dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Permenpora RI) Nomor 65 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Setelah melaksanakan tugasnya, Paskibraka akan disebut sebagai Purna Paskibraka dan mereka akan tergabung ke organisasi Purna Paskibrakan Indonesia (PPI).

Pada upacara hari kemerdekaan tahun 2023 ini, alhamdulillah, empat siswa SMK SMTI Banda Aceh yaitu, Disma Afrizal M. siswa Kelas XI TKI C, Muhammad Aulia siswa Kelas XI TKI A, Ummul Dzalfa Ar Rajwa siswa kelas XI APL B, dan Nandhisti Aprila Andriandira siswa kelas XI APL C berhasil melaju ke Paskibraka Provinsi Aceh. Hal ini tentunya menjadi prestasi luar biasa tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi keluarga besar SMK SMTI Banda Aceh.

Ke-4 siswa tersebut tergabung ke dalam kegiatan ekstrakurikuler Bidang Paskibra yang diasuh oleh Kak Alta Zaini sejak dari kelas X pada tahun lalu. Persiapan yang mereka lakukan sebelum seleksi dan akhirnya tembus ke provinsi ini juga tidak mudah. Salah satunya, latihan rutin setiap sore setelah selesai proses belajar mengajar (PBM) di kelas masing-masing. Proses seleksi dan pelatihan Paskibraka menjadi tahapan persiapan berikutnya.

Menjadi Paskibraka hanya bisa dikecap satu kali. Pascapenugasan, Paskibraka akan tergabung dalam PPI, yang nantinya tetap bisa berkontribusi untuk melatih dan membina calon Paskibraka di tahun-tahun berikutnya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu utama siswa-siswi terpilih menjadi Paskibraka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berharga tersebut walaupun proses tahapan yang harus dilalui tidaklah mudah dan tidaklah singkat. Dimulai dengan seleksi di sekolah, terpilih untuk mewakili sekolah ke tingkat kota, seleksi administrasi, tes postur, peraturan baris berbaris atau PBB, psikotest, samapta atau jasmani, kesehatan kebugaran, kesenian, tes pengetahuan umum, hingga wawancara.

Setelah terpilih menjadi calon Paskibraka pun masih banyak tahap yang harus dijalani hingga hari penugasan. “Kami mulai mengikuti pelatihan Paskibraka Provinsi ini kira kira pada tanggal 15 Juli 2023. Kami diasramakan di Grand Hotel Arabia pada tanggal 13 Agustus 2023,” jelas Nandisti secara online melalui aplikasi whatsapp.

Semua proses tersebut dijalankan oleh seluruh Paskibraka dengan semangat. Tentunya, dengan kehadiran pelatih-pelatih terbaik yang mampu menggugah semangat Merah Putih para Paskibraka. “Suasana pelatihan di provinsi sangat benar benar diluar dugaan saya. Saya pikir para pelatih pelatih hebat Paskibraka tidak dapat diajak bergurau, ternyata salah besar justru para pelatih sangat baik dan ramah. Saya sangat kagum terhadap mereka karena mereka melatih kami dengan segala rintangan walaupun hujan badai mereka tetap melatih kami tanpa kenal lelah,” ujar Nandhisti.

Secara keseluruhan, pembinaan calon Paskibraka esensinya terkandung nilai kedisiplinan, ketegasan, apreasiasi, dan sanksi. Tidak heran, sepulangnya dari asrama dan penugasan, akan banyak perubahan yang terjadi pada diri Purna Paskibraka. Kemandiriannya jauh lebih baik, lebih disiplin, menghormati, punya jiwa kepemimpinan, serta percaya diri untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya. Harapannya, mereka akan menjadi seseorang yang berbeda, yang lebih baik untuk dirinya, keluarga, bangsa, dan negara. “Senang sekali dan menangis karena terharu, perjuangan selama satu bulan latihan mengeluarkan keringat ternyata tidak sia-sia, lelahnya latihan tidak ada apa-apanya lagi setelah berhasil menaikkan Bendera Merah Putih,” tutur haru Ummul.(NIS)

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *